Minggu, 12 Februari 2017

Komunitas Wanita dan Gunung: Mendaki Bukan Cuma Hobi Kaum Adam

Mendaki gunung menjadi kesenangan tersendiri bagi penyuka adventure. Dengan mendaki kita bisa menemukan tempat yang belum banyak orang ketahui. Apalagi jika kalian pecinta lingkungan, wajib hukumnya untuk mendaki. Mendaki gunung bukan hanya hobi kaum adam, banyak juga wanita yang menyukai perjalan pendakian. Seperti Komunitas Wanita Gunung (WG).



Humas Wilayah Jakarta Komunitas WG Dini mengatakan, visi misi dari komunitas ini adalah mengkampanyekan naik gunung yang aman dan nyaman. Hal tersebut tercetus karena melihat fakta yang ada dilapangan. “Banyak wanita yang mendaki gunung dengan perlengkapan seadanya. Padahal itu dapat membahayakan diri sendiri dan menyusahkan orang lain,” ungkapnya saat ditemui infonitas.com.

Komunitas ini sering melakukan sharing dengan anggotanya. Semua kegiatan yang dibuat oleh Wanita dan Gunung (WG) berbasic pada sharing antar anggota. Event rutinnya ada kopi darat (kopdar), meet up, jambore dan basic tranning.

Kopdar biasanya diikuti hanya para perwakilan daerah, saat ini komunitas WG tersebar dilima wilayah Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan Makkasar. Dari kopdar diadakan meet up, kegiatan ini terbuka untuk umum. Yang dateng dalam kegiatan meet up tidak hanya wanita, karena konsep utamanya sharing maka terbuka juga bagi para pria. Tiap mengadakan acara, WG selalu mencari orang yang mahir dibidangnya.

Untuk jambore diadakan satu tahun sekali, pada saat ulang tahun WG. Bertujuan untuk menyatukan perwakilan dari lima daerah. Jambore pertama dilakukan di wilayah Candi Prambanan. Pengisi acaranya adalah anak UGM yang terdaftar menjadi Seven Summit. Kegaiatan itu diadakan satu malam yang diikuti oleh 115 orang dari seluruh Indonesia.

Basic tranning digunakan untuk pengaplikasian kegiatan. Yang biasanya sering sharing tentang gunung, sekarang kita menerapkannya dengan naik gunung bersama. April nanti akan diadakan basic tranning, “kegiatannya naik gunung bareng tetapi sehari sebelumnya kita memberikan materi dasar kepada peserta,” katanya.

Awal mula terbentuknya komunitas

Awalnya orang-orang mengenal WG dari media sosial Instagram. Saat ini Instagram Wanita dan Gunung sudah diikuti oleh 115.000 orang. “Kita tidak mengira kalau nantinya banyak yang menjadi follower di instagram. Mungkin karena pemilihan foto dan caption yang bagus membuat orang ngefollow kita,” ungkapnya Echi, Humas Komunitas WG Indonesian kepada infonitas.com (11/2/2017).

“Untuk anggota komunitas hanya diperbolehkan bagi wanita walaupun komunitas ini didirikan oleh lelaki. Lelaki dijadikan supporting dalam komunitas ini. Saat ini kita sudah memiliki 70 anggota dari seluruh Indonesia. Melihat animo masyarakat yang baik, kita pelan-pelan mulai membentuk WG menjadi lebih baik,” ungkapnya.

Pendiri Komunitas WG hanya ingin membentuk perkumpulan tempat sharing. Dinamakan wanita dan gunung karena pendirinya tertarik pada sosok wanita. Gunung diambil karena pada saat itu orang sedang terterik untuk naik gunung. Komunitas ini baru terbentuk pada bulan Agustus 2015. Untuk yang mau gabung bisa add line official di @wanitagunung

“Harapannya untuk wanita yang suka naik gunung, sebelum berangkat kalian harus menyiapkan semuanya dengan matang, mulai dari mental, fisik, perlengkapan sampai materi. Karena kita banyak menemukan wanita yang hanya menggunakan snakers, padahal hal tersebut berbahaya,” tutupnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Liburan Sehari ke The Lodge Maribaya dan Farm House Bandung

Bandung, kota yang setiap akhir pekan selalu ramai dipadati penduduk Jakarta. Kalau kalian ke Bandung akhir pekan, pasti kalian akan meliha...