Humas Wilayah Jakarta Komunitas WG Dini mengatakan, visi misi
dari komunitas ini adalah mengkampanyekan naik gunung yang aman dan nyaman. Hal
tersebut tercetus karena melihat fakta yang ada dilapangan. “Banyak wanita yang
mendaki gunung dengan perlengkapan seadanya. Padahal itu dapat membahayakan
diri sendiri dan menyusahkan orang lain,” ungkapnya saat ditemui infonitas.com.
Komunitas ini sering melakukan sharing dengan anggotanya.
Semua kegiatan yang dibuat oleh Wanita dan Gunung (WG) berbasic pada sharing
antar anggota. Event rutinnya ada kopi darat (kopdar), meet up, jambore dan
basic tranning.
Kopdar biasanya diikuti hanya para perwakilan daerah, saat
ini komunitas WG tersebar dilima wilayah Jakarta, Bandung, Yogyakarta,
Surabaya, Medan, dan Makkasar. Dari kopdar diadakan meet up, kegiatan ini
terbuka untuk umum. Yang dateng dalam kegiatan meet up tidak hanya wanita,
karena konsep utamanya sharing maka terbuka juga bagi para pria. Tiap
mengadakan acara, WG selalu mencari orang yang mahir dibidangnya.
Untuk jambore diadakan satu tahun sekali, pada saat ulang
tahun WG. Bertujuan untuk menyatukan perwakilan dari lima daerah. Jambore
pertama dilakukan di wilayah Candi Prambanan. Pengisi acaranya adalah anak UGM
yang terdaftar menjadi Seven Summit. Kegaiatan itu diadakan satu malam yang
diikuti oleh 115 orang dari seluruh Indonesia.
Basic tranning digunakan untuk pengaplikasian kegiatan. Yang
biasanya sering sharing tentang gunung, sekarang kita menerapkannya dengan naik
gunung bersama. April nanti akan diadakan basic tranning, “kegiatannya naik
gunung bareng tetapi sehari sebelumnya kita memberikan materi dasar kepada
peserta,” katanya.
Awal mula terbentuknya
komunitas
Awalnya orang-orang mengenal WG dari media sosial Instagram. Saat
ini Instagram Wanita dan Gunung sudah diikuti oleh 115.000 orang. “Kita tidak
mengira kalau nantinya banyak yang menjadi follower di instagram. Mungkin
karena pemilihan foto dan caption yang bagus membuat orang ngefollow kita,”
ungkapnya Echi, Humas Komunitas WG Indonesian kepada infonitas.com (11/2/2017).
“Untuk anggota komunitas hanya diperbolehkan bagi wanita
walaupun komunitas ini didirikan oleh lelaki. Lelaki dijadikan supporting dalam
komunitas ini. Saat ini kita sudah memiliki 70 anggota dari seluruh Indonesia.
Melihat animo masyarakat yang baik, kita pelan-pelan mulai membentuk WG menjadi
lebih baik,” ungkapnya.
Pendiri Komunitas WG hanya ingin membentuk perkumpulan tempat
sharing. Dinamakan wanita dan gunung karena pendirinya tertarik pada sosok
wanita. Gunung diambil karena pada saat itu orang sedang terterik untuk naik
gunung. Komunitas ini baru terbentuk pada bulan Agustus 2015. Untuk yang mau
gabung bisa add line official di @wanitagunung
“Harapannya untuk wanita yang suka naik gunung, sebelum
berangkat kalian harus menyiapkan semuanya dengan matang, mulai dari mental,
fisik, perlengkapan sampai materi. Karena kita banyak menemukan wanita yang
hanya menggunakan snakers, padahal hal tersebut berbahaya,” tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar